Pelajar wonokerto

My Blog List

Wednesday, July 27, 2016

PESANTREN IMPIAN (Cinta, teka-teki, kematian)

     Pesantren Impian, sebuah novel karya Asma Nadia yang bercerita tentang sebah cinta, teka-teki, dan kematian.
     Rini, seorang gadis pandai yang kini duduk dibangku kuliah. Namun nasib membawanya pada sebuah aib, dimana ia diperkosa oleh pamanya sendiri. Inong dan Sisy, menjadi sahabat ketika Inong menolong Sisy, kedua gadis yang masing-masing memiliiki masa lalu yang kurang baik. Si gadis begitu disebutnya, seorang pekerja salon yang tak mempunyai penampilan menarik, namun mudah belajar sehingga ia pandai berhias, selain itu ia juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Keadaan mendesak, membuatnya mencari uang dengan cara yang tidak halal, dan akhirnya dia harus membunuh seseorang. Eni seorang polisi yang sedang mencari buronan kasus pembunuhan. Butet gadis Medan yang membawa kabur obat-obatan terlarang dari bosnya.
     Mereka semua secara tiba-tiba mendapat undangan misterius disebah pulau yang tak tercantum namanya dalam peta, pulau yang tak semua orang mengetahui keberadaanya. Letaknya yang tak banya diketahui orang membuat semua gadis-gadis tersebut memutuskan untuk memenuhi undangan tersebut. Mereka berkumpul dalam sebuah pulau bernama Lheuk Jeumpa tempat dimana Pesantren Impian itu berdiri.
      Pesantren Impian merupakan tempat untuk membersihkan diri, kembali kepada jiwa yang bersih. Di Pesantren Impian, semua fasilitas tersedia, tujuannya agar para undangan yang menetap disana merasa nyaman. Pesantren Impian, dimana tidak semua orang dapat masuk ke dalamnya, hanya mereka orang-orang terpilih yang diundang untuk singgah di dalamnya. Disana, mereka diajari banyak hal tentang sholat 5 waktu berjamaah, puasa, dan kegiatan-kegiatan lain diluar keagamaan seperti olahraga, komputer, dan hal lain yang mengasyikkan.
      Beberapa hari tinggal bersama, membuat gadis-gadis tersebut semakin akrab dan memiliki rasa kekeluargaan yang besar. Mereka merasakan mempunyai keluarga baru disana, mereka juga nyaman berada di pesantren Impian. Meski diantara mereka mempunyai masa lalu yang buruk yang tidak diketahui oleh satu sama lain.
     Rini, gadis cantik yang saat ini mengandung, kisahnya tak pernah ia ceritakan kepada siapapun meskipun dirinya hanya menjadi korban. Namun kesedihan yang selalu membayanginya, akhirnya ia memutuskan untuk bercerita kepada teman-temannya di Pesantren Impian.
"Ibuku bilang, orang luar yang memporkasaku". Katanya, disela-sela ceritanya. "Yakinkah? bukankah barang-barang dirumahmu tidak ada yang hilang? dan jendela atau pintu rumahmupun tidak ada yang rusak. Bisa jadi orang dalam yang melakukannya", selidik Eni. "Tapi mana mungkin, dirumah hanya ada aku, bapak tiriku, pak lik kusno, mas bagus, ibu dan simbok. Bapak tiriku, ia sangat sayang padaku, hubungan kami begitu akrab, tidak mungkin. Pak lik kusno aku rasa juga tidak mngkin, karena dia agak feminim. Mas Bagus, dia sangat baik padaku, perilakunya selalu baik." tambah Rini.
"Sebaiknya kamu mengatakan pada Ibumu Rin, karena tidak mungkin pelakunya adalah orang luar Rin, karena kalau pelakunya orang luar pasti pintu atau jendela rumahmu akan ada yang rusak." tambah si gadis. Mendengar percakapan tersebut, membuat rini berpikir kembali.
     Tak lama setelah kejadian itu, sebuah surat dari orang tua rini, mengatakan bahwa pelaku dari perbuatan keji itu adalah mas bagus. Hal itu membuat rini semakin kecewa kepada lelaki yang ia kagumi selama ini.
***
     Kejadian-kejadian aneh mulai terjadi di Pesantren Impian. Yanti, seorang gadis di pesantren impian dibunuh oleh seorang yang sangat misterius. Butet, gadis asal medan itu pun hampir saja terbunuh oleh orang yang tak di kenalnya. Hingga suatu hari, Rini menemukan Mas bagus di Pesantren Impian.
     Kehadirannya membuka rahasia sedikit demi sedikit. Mulai dari pembunuhan misterius itu, dan rahasia tentang kehamilan rini. Namun awal kehadiran Mas bagus di Pesantren Impia justru membuat Rini semakin gelisah dan terus bersedih. Hingga akhirnya Rini tau yang sebenarnya bahwa Pak Liknya lah yang melakukan perbuatan keji itu ketika ia akan mencelaki rini untuk yang kesekian kalinya. Akhirnya pak lik kusno terbunuh dan diketahui bahwa pembunuhan misterius itu dilakukan olehnnya.
***
Masih penasaran dengan ceritanya,? silahkan baca sendiri ya novelnya. :)
Yang ingin saya tekankan disini adalah bahwa setiap orang memiliki masa lalu yang berbeda-beda. Belum tentu orang yang baik saat ini memiliki masa lalu yang baik pula, dan sebaliknya. Namun orang yang memiliki masa lalu buruk, tak selamanya menjadi orang yang buruk. Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk memperbaiki dirinya, menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, jangan selalu menilai orang dari covernya, karena belum  tentu apa yang kita lihat sesuai dengan kenyataanya. Janganlah menjudge orang buruk dengan keburukan, karena setiap orang berhak membawa dirinya kepada kebaikan.
Novel pesantren impian banyak memberikan pelajaran bagi kita, kisah-kisah para gadis yang memiliki masa lalu buruk, namun akhirnya menemukan kebaikan pada dirinya. Perjuangan yang tidak mudah membawa keburukan pada kebaikan. Namun inilah, perjuangan tak akan menghianati hasil, dengan perjuangan dan kerja keras semuanya akan menjadi mungkin, dan membawamu pada nasib yang tak terduga, seperti kisah si gadis yang akhirnya berjodoh dengan pemilik Pesantren Impian, Teuku Budiman yang sesungguhnya. :)

Share:

Sunday, June 5, 2016

Banjir melanda Kecamatan Wonokerto

Ahad (5/6), masyarakat serentak melaksanakan sholat tarawih, termasuk warga wonokerto. Kurang lebih 1 bulan di Kecamatan wonokerto khususnya di Desa Api-api, Pecakaran, Wonokerto Kulon, Wonokerto Wetan, Sijambe, Tratebang terkepung oleh banjir. Pasalnya, banjir ini disebabkan karena Air Rob yang masuk ke perkampungan warga. Berdasarkan pantauan dari tahun-tahun sebelumnya, banjir Rob tahun ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Hingga hari ini ketinggian air rob sudah mulai berkurang meski sedikit, daripada hari-hari sebelumnya dimana ketinggian air rob kurang lebih mencapai siku kaki orang dewasa. Banyak warga yang bertahan dirumahnya masing-masing karena tidak mau meninggalkan rumah mereka.
Seperti warga lain, warga wonokerto juga melaksanakan sholat tarawih pada malam ini. Seperti di Desa Api-api, meskipun beberapa mushola yang digunakan untuk sholat tarwih terendam banjir, warga antusias dalam menyambut Ramadhan dengan melaksanakan sholat tarawih di rumah warga yang tidak terendam banjir. Hal ini dikarenakan akses jalan ke mushola ataupun masjid sulit. Banjir yang menimpa beberapa bulan terakhir mengakibatkan jalan mengalami rusak parah, ditambah dengan adanya truk yang mengangkut barang melewati jalan tersebut.


Share:

Sunday, May 29, 2016

Pelantikan PR IPNU IPPNU Sijambe Basa Bhakti 2016-2018

     Sabtu (28/5), Peringatan Pengajian Umum Akhirussanah Madrasah Infarul Ghoy Dukuh Sijambe Desa Randuatan telah terlaksana dengan lancar. Selain santriwan-santriwati, Pimipinan Ranting IPNU IPPNU Sijambe, PAC Kecamatan Wonokerto serta masyarakat secara umum ikut mensukseskan acara ini. Acara yang diadakan di Masjid Baitul Inabah Dukuh Randuatan ini biasa diadakan setiap tahunnya, dengan berbagai rangkaian acara mulai dari kirab Wisuda TPQ Infarul Ghoy, Prosesi Wisuda, dan Pengajian Umum. Berbeda dari tahun sebelumnya, PR IPNU IPPNU Sijambe turut serta melaksanakan pelantikan pengurus baru masa bhakti 2016-2018. 
     Acara Akhirussanah didahului lomba-lomba seperti lomba pidato, lomba baca pisi, lomba adzan, kaligrafi, hafalan surat pendek, kaifiyah sholat dan tartil. Lomba-lomba ini diikuti oleh para santri-santriwan infarul ghoy kelas 0, I, II, dann III. Beberapa pemenang lomba pidato dan baca puisi tampil saat acara pengajian umum yang diselanggarakan sabtu malam, pukul 19.30 WIB. 
     KH. Abdul Manan dari Karanganyar Kabupaten Pekalongan selaku pembicara dalam pengajian umum mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata bahwa agama Islam akan terpecah-pecah, untuk itu, sebagai orang Nadhatul Ulama' (NU) seharusnya bersyukur karena termasuk golongan orang-orang yang akan memperoleh naungan rasululullah SAW. Selaras dengan apa yang dikatakan oleh Ustadz Ahmaad Zakki selaku tokoh masyarakat dukuh Randuatan, bahwa sebagai orang NU harus terus memperjuangkan NU, dimulai dari IPNU IPPNU untuk terus berjuang untuk NU. 
     IPNU IPPNU adalah wadah bagi pemuda-pemudi untuk terus berkembang, berjuang dalam mempertahankan NU. Dengan adanya IPNU IPPNU dapat memberikan wadah bagi pemuda-pemudi untuk melakukan hal-hal yang postif, serta dapat mengedalikan perilaku menuju ke hal-hal yang negatif. Lingkungan sangat mempengaruhi perilaku seseorang, oleh karena itu dengan adanya IPNU IPPNU  membantu pemuda-pemudi untuk berada pada lingkungan yang positif sehingga dapat memberikan pengaruh untuk melakukan hal-hal yang positif.
     Tidak dapat dipungkiri, peringatan akhirussanah di Kecamatan Wonokerto tidak pernah lepas dari peran IPNU IPPNU di Ranting masing-masing. IPNU IPPNU selalu mewarnai berbagai kegiatan postif yang ada di Kecamatan Wonokerto. IPNU IPPNU adalah bagian yang akan selalu mewarnai  Nahdhatul Ulama' .

PAC IPNU-IPPNU Wonokerto
Share:

Friday, May 27, 2016

Wisata Kuliner Jadoel, hanya Sebatas Nama



Wisata Kuliner Jadoel yang terletak di daerah Keraton Kidul, kota Pekalongan pasti tidak asing bagi masyarakat kota Pekalongan dan sekitarnya. Wisata kuliner jadoel ini sudah berdiri kurang lebih 6 tahun. Wisata ini merupakan program bantuan pemerintah dalam bentuk dana kepada daerah keraton kidul. Namun bantuan tersebut dialokasikan untuk membangun wisata kuliner jadoel. Tak dapat dipungkiri, dengan adanya wisata kuliner jadoel ini dapat mengangkat makanan tradisional yang ada di Pekalongan. Hal ini sekaligus menjadi tujuan utama dalam pembangunan Wisata Kuliner Jadoel tersebut.
            Tak hanya masyarakat desa Kraton Kidul, siapapun dapat berjualan di wilayah ini. Mulai dari makanan berat, ringan, seperti megono, wedang jahe, ada di tempat ini. Setiap orang yang ingin berjualan di kawasan ini, dapat menyewa kios yang ada dengan harga 260.000 per bulan, sudah termasuk air, listrik, dan kebersihan, selama 24 jam sehari. Biasanya para pedagang membuka lapaknya mulai dari pukul 03.00 sampai tengah malam sekitar pukul 24.00. Pengunjungnya pun beragam, mulai dari anak muda hingga tua. Harga yang ditawarkan pun sesuai harga pasar.
            Namun seiring perkembangan zaman, makanan pun semakin beragam. Hingga makanan jadoel seperti sego megono menjadi kurang diminati oleh masyarakat. Masyarakat lebih meyukai makanan modern. Hal ini berdampak pada pengunjung di sekitar kawasan tersebut. Tak seperti pada awal berdirinya, kawasan ini ramai pengunjung, namun dari tahun ketahun pengunjung semakin berkurang. Hal ini juga berdampak pada pendapatan pedagang yang ada disekitar kawasan tersebut. Karena sepinya pengunjung, kios-kios tersebut lebih memilih menutup kiosnya. Ibu Iin misalnya, seorang pedagang susu sapi murni, beliau lebih memilih menutup kiosnya karena sepinya pengunjung. Beliau lebih memilih berjualan disekitar trotoar jalan.
Terdapat lebih dari 10 kios yang ada di dalam wisata kuliner tersebut. Namun hingga saat ini hanya ada kurang dari 10 kios yang masih aktif. Pergeseran makanan jadul yang kurang diminati akhirnya membuat pedagang beralih jualan ke makanan yang diminati. Misalnya jus, soto, ramesan, nasi goreng bahkan burger ada di kawasan wisata ini. Belum ada tanggapan pemerintah desa setempat dalam menanggapi hal ini. Tujuan awal yang digembar-gemborkan untuk mengangkat makanan tradisional kini tak lagi terealisasi.
Selain itu, penataan tempat yang kurang strategis juga berpengaruh. Letaknya yang terlalu menjorok kedalam, membuat pengunjung harus masuk ke dalam terlebih dahulu jika ingin membeli. Pengawasan wisata ini  tampaknya kurang diperhatikan, “Padahal ada penjaga yang bertugas setiap hari, tapi pernah terjadi kehilangan di tempat ini” tutur ibu iin seorang pedagang di salah satu kawsan wisata kuliner jadol tersebut. Penjaga keamanan pun tampakynya kurang berfungsi secara maksimal.
Harapan Ibu iin, Wisata Kuliner Jadoel ini dapat dihidupkan kembali. Misalkan dengan penataan kembali kios-kios yang ada di dalamya, bentuk makanan tradisional yang lebih dikembangkan, agar masyarakat kembali tertarik untuk mengujungi wisata ini. Sehingga kawasan Wisata Kuliner Jadoel tidak hanya sebatas nama.

Oleh : W.M/PAC IPNU IPPNU Wonokerto
Share:

PENDIDIKAN SEBATAS FORMALITAS


Pendidikan dizaman modern ini sangatlah penting. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, manusia juga dituntut mengerti serta megetahui ilmu yang berkembang secara cepat juga. Pendidikan pada haikatnya adalah proses memasukkan pengetahuan pada otak manusia, memahami berbagai gejala dan fenomena yang terjadi. Namun pendidikan sekarang ini hanyalah memprioritaskan hasil bukan prosesnya. Dalam hal ini, seharusnya pendidikan lebih memprioritaskan proses daripada hasilnya, karena proses lebih penting dari pada hasil. Dengan pendidikan yang cenderung memprioritaskan hasil ini, seseorang akan menempuh cara instan unutuk mendapatkan hasil yang diinginkan tanpa memperhatikan prosesnya. Ibarat manusia yang baru lahir tidak akan langsung bisa berjalan, tapi ia juga butuh proses dari merangkak, sampai ia bisa berjalan. Pendidikan saat ini terlihat hanya sebatas formalitas. Hal ini berarti kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal pendidikan. Pendidikan yang pada hakikatnya memasukkan ilmu ke dalam otak tak lagi diperdulikan seberapa banyak ilmu yang didapat.
Mencontek, adalah hal yang sering kita jumpai dikalangan siswa bahkan sampai menjadi mahasiswa pun masih banyak kita jumpai. Mencontek pekerjaan temannya demi mendapatkan hasil yang baik tanpa berusaha itulah cara instan mahasiswa yang ditempuhnya. Dengan cara yang instan tersebut mahasiswa tak perlu lagi memperhatikan dosen ketika memberi penjelasan. Padahal jika ditilik dari beberapa segi, mencontek banyak negatifnya. Misal dari segi untung atau rugi, mencontek memberi kerugian pada mereka yang telah bekerja keras belajar sendiri. Mereka yang bekerja keras sendiri belum tentu mendapat nilai yang baik, tapi disisi lain pihak lain yang sama sekali tidak berusaha hanya mencontek tanpa menggunakan otak mereka dengan mudahnya mendapat nilai yang baik. Disini, terjadinya ketidakadilan antar pihak. Dilihat dari psikolog, mencontek juga berarti ia tidak mampu percaya terhadap dirinya sendiri. Padahal percaya diri itu sangatlah penting, karena jika tidak percaya terhadap diri sendiri bagaimana bisa orang lain percaya terhadap diri kita. Dengan demikian maka kita kan selalu ketergantungan pada orang lain. Dari segi agama, berarti ia tidak menghadirkan Allah dalam setiap tindakanya, betapa meruginya ibadahnya terkotori dengan perbuatan tersebut.
Sejatinya pendidikan yang akan merasakan hasilnya adala diri sendiri, kesadaran dalam pendidikan seharusnya ditumbuhkan agar prosesnya pun dapat berjalan dengan baik dan lebih terarah. Selain itu juga bisa menjadikan lebih memperhatikan prosesnya dari pada hasilnya. 

W.M/PAC Wonokerto

Share:

Total Pengunjung