Pelajar wonokerto

My Blog List

Sunday, July 3, 2011

MENCEGAH PENGARUH RADIKAL YANG MERUSAK NKRI

Oleh : Arkham (Lembaga Pers dan Jurnalistik)
Juara 1 Lomba Artikel di Porseni dan Perkemahan PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan tgl. 1-3 Juli 2011 di Wonopringgo

Menegakkan NKRI adalah kewajiban semua lapisan masyarakat, dan caranya pun bermacam-macam, bukan hanya berperang membela negara, namun dengan melakukan kegiatan yang positif, yang dapat meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme, memberikan tausyiah agama untuk membela negara, menciptakan lingkungan yang tentram itu juga termasuk menegakkan NKRI, bukan dengan jalan menghancurkan dan menganiaya atas nama agama Islam. Masalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia sangat memprihatinkan, apalagi jika masalah pyang timbul dikarenakan konflik antar agama, seperti perusakan rumah ibadah, penyerangan terhadap pengikut agama atau suatu aliran ataupun pelarangan peribadatan dengan cara kekerasan. Yang lebih memprihatinkan lagi, perusakan dan kekerasan yang terjadi dilakukan oleh suatu ormas yang mengatasnamakan Islam, dengan rombongan berpakaian rapi, mereka merusak dengan melafadkan kalimat “ALLAHU AKBAR”, Islam adalah agama yang megedepankan perdamaian, musyawarah, namun realitanya mereka melakukan perusakan tanpa didahului dengan musyawarah, seakan-akan mereka yang paling benar dan suci.

Permasalahan tersebut dapat mengganggu keamaan dan persatuan negara republikindonesia, ormas yang mengatasnamakan perjuangan membela islam pada realitanya seakan-akan membela kepentingan mereka sendiri, padahal dalam suatu hadits dikatakan :

Barangsiapa menolak ketaatan (membangkang) dan meninggalkan jama'ah lalu mati maka matinyajahiliyah, dan barangsiapa berperang di bawah panji (bendera) nasionalisme (kebangsaan atau kesukuan) yang menyeru kepada fanatisme atau bersikap marah (emosi) karena mempertahankan fanatisme (golongan) lalu terbunuh maka tewasnya pun jahiliyah. (HR. An-Nasaa'i)

Jelas sekali kita tidak boleh berjuang atas nama suatu golongan, dan kepentingan golongan itu, apalagi sampai melibatkan emosi, lalu Islam apa yang mereka perjuangkan? Jelas sekali mereka mengganggu keamanan dan persatuan NKRI, dengan dalih menegakkan syariat Islam, namun dengan cara kekerasan, apa itu benar?Dalam upaya menegakkan NKRI, kader IPNU dan IPPNU juga dapat berperan aktif dalam menghadapi permasalah yang timbul dalam masyarakat, seperti menanggulangi tindak kekerasan dan potensi terjadinya tindak terorisme, dengan melakukan diskusi, penyuluhan, dan kegiatan positif yang bertujuan untuk memperkuat iman, kesatuan dan kembali kepada al-qur’an dan as-sunah, bukan hanya mengkaji al-qur’an secara tekstual, namun secara mendalam. Tindak terorisme adalah hasil dari mengkaji Al-qur’an secara tekstual dan tanpa pertimbangan as-sunah, al-qur’an memang dasar dan sumber hukum Islam, namun Al-qur’an juga multitafsir yang harus dikaji dengan melihat sumber-sumber dan menggunakan Ilmu-Ilmu, mereka hanya tahu bahwa yang dimaksud dengan jihad hanya mati terbunuh dalam perang dan memerangi orang kafir, inilah yang digunakan mereka untuk mempengaruhi generasi muda, bahwa halal untuk melakukan kekerasan, halal untuk membunuh jika itu musuh kita, maka tidak heran timbul kekerasan, pengeboman, dan tindak kriminal atas nama menegakkan syariat Islam, hal ini juga menimbulkan bahwa umat Islam erat kaitannya dengan terorime, dikarenakan pergerakan yang radikal dan membabi buta, kesalahan yang dilakukan oleh segelintir orang namun imbasnya pada semua umat Islam, ini harus diluruskan kembali oleh kader IPPNU dan IPPNU, memberikan dan melakukan komunikasi sebagai sahabat karib pelajar dan generasi muda serta menjadi kader penyelamat Islam dan bangsa, karena target utama dari gerakan radikal adalah generasi muda yang masih labil dan dalam tahap mencari jati diri dan kebenaran.yang menentukan baik atau tidaknya suatu generasi dimulai dari generasi mudanya. Peran remaja IPNU dan IPPNU sangatlah penting, karena target utama IPNU dan IPPNU adalah pelajar, dimana emosional pelajar masih labil dan dalam tahap coba-coba dan ikut-ikutan, bila pelajar dapat diarahkan ke dalam kegiatan yang positif, dididik untuk memiliki jiwa nasionalisme, maka di masa depan berpotensi menjadi generasi Islam yang murni membela Islam dan Negara, serta dengan cara-cara yang agamis, bukan dengan cara kekerasan.

Banyaknya aliran-aliran maupun ormas yang bertujuan merusak stabilitas keamanan negara dan menghancurkan persatuan umat Islam adalah suatu permasalahan yang sulit dihadapi, karena hampir semua aliran dan ormas tersebut mengatasnamakan Islam yang paling benar dan menggunakan dalil-dalil yang keras untuk mempengaruhi generasi muda, serta pergerakan mereka pun terorganisir dengan rapi untuk merekrut anggota-anggota baru, lemahnya iman dan tak mempunyai dasar dalam beragama yang menjadikan pelajar dengan mudahnya masuk kedalam pengaruh mereka, maka dari itu, IPNU dan IPPNU yang kegiatannya bertujuan menciptakan pelajar yang agamis harus selalu aktif dan mencari solusi agar generasi muda dapat antusias mengikuti kegiatan keagamaan.

Kegiatan-kegiatan keagamaan dan pembelajaran di lingkungan sekolah dinilai kurang efektif, karena membosankan dan tidak menyenangkan, di dalamnya hanya timbul komunikasi satu arah dan hanya berbobot teori saja, kejenuhan dan tidak adanya kegiatan di luar pembelajaran, membuat mereka bosan dan ingin melakukan kegiatan yang dapat membuat mereka senang dan melepas kepenatan. Kegiatan dan pergaulan pelajar di luar kegiatan sekolah lebih besar pengaruhnya terhadap kepribadiannya, bila pelajar tersebut bergaul dalam lingkungan yang agamis, maka akan timbul kepribadian yang baik, dan jika berada di lingkungan yang sering melakukan kegiatan negatif, tawuran, melakukan kegiatan seenaknya sendiri, maka akan timbul kepribadian yang tak memperdulikan orang lain, padahal mereka sangat berpotensi dalam memajukan bangsa Indonesia, sangat disayangkamsekli apabila generasi muda hanya melakukan kegiatan hura-hura yang tak ada manfaatnya. Disinilah Peran Setiap kader IPNU dan IPPNU sangat penting untuk mengajak pelajar dan generasi muda Indonesia untuk mengabdi dan bersosialisasi dalam lingkungannya, karena aliran radikal sangat mudah masuk ke dalam pemikiran pelajar yang jarang mengikuti kegiatan keagamaan disebabkan mereka tak punya dasar apapun dalam melakukan ibadah, mereka hanya melakukan sholat, puasa dan ibadah lainnya tanpa mengetahui hukum maupun dalilnya, sehingga jika diajak berargumen dengan kelompok radikal, mereka hanya akan menyetujui apa yang dikatakan oleh kelompok radikal. maka IPNU dan IPPNU harus melakukan kegiatan keagamaan yang dirangkum dengan cara yang menyenangkan, seperti menyantuni anak yatim sambil berkomunikasi dan melakukan permainan dengan mereka merupakanpraktik dari ceramah-ceramah yang mereka dengarkan, pelajarpun tak akan jenuh dan mereka akan mendapatkan nutrisi rohani, kegiatan membuat artikel dan majalah yang selanjutnya diberikan kepada pelajar yang isinya tentang hukum-hukum, dalil, dan dasar ibadah yang mereka lakukan, serta imbauan atau informasi tentang suatu kejadian yang berlangsung dalam masyarakat, kegiatan memainkan rebana dan bersolawatadalah kegiatan yang tepat bagi pelajar yang menyukai musik dan seni serta wadah untuk menyalurkan bakat yang dikemas dalam kegiatan yang positif, ceramah keagamaan maupun diskusi tanya jawab tengtang masalah yang sedang terjadi di masyarakat, agar timbul interaksi dan ukhwahislamiah antara pelajar dan kader IPNU dan IPPNU, dan banyak kegiatan lain seperti membaca kitab manakib, ziarah ke makam wali, membaca kitab berzanji dan diba’ yang dapat menumbuhkan kepribadian yang luhur pada generasi muda dan menjaga tradisiAhlu as-SunnahWa al-Jama’ah. Kegiatan IPNU dan IPPNU juga tak hanya mengurusi agama saja, melainkan kemaslahatan dan sosial bermasyarakat, bukan hanya untuk orang NU tapi untuk semua lapisan masyarakat, seperti susur pantai ataupun menanam pohon bakau, selain mengamalkan hadits kebersihan adalah sebagian dari iman juga kita menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Banyaknya kegiatan dalam IPNU dan IPPNU ini harusnya dapat disosialisasikan secara optimal oleh semua kader IPNU dan IPPNU, dan kegiatan-kegiatan tersebut dapat menanggulangi kenakalan remaja yang mengganggu ketenteraman, serta untuk memperkuat keimanan dan membentengi dari pengaruh aliran radikal.

Dari kegiatan tersebut, pelajar akan mendapatkan banyak pengalaman, selain dari pengalaman keagamaan, mereka pun akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain, serta dapat mengajak teman-temannya untuk melakukan kegiatan yang positif. Akan tetapi, kader-kader IPNU dan IPPNU harus tetap mengawasi apabila terdapat kajian keagamaan, karena bisa saja di dalamnya mengatasnamakan Ahlu as-SunnahWa al-Jama’ah, namun di dalamnya dimasukkan aliran radikal, jangan sampai kader IPNU dan IPPNU malah ikut terjerumus, untuk itu, kader IPNU dan IPPNU harus selalu updatedalam mencari informasi, membuat penyuluhan dalam bentuk artikel maupun diskusi tanya jawab, menjaga komunikasi dan koordinasi pada setiap instansi sekolah dengan cara merekrut anggota dari tiap sekolah agar nanti akan lebih mudah saling memberi informasi apabila dari IPNU dan IPPNU mengadakan kegiatan dapat diinformasikan ke sekolah dan jika ada kegiatan di sekolah akan dapat diinformasikan kepada IPNU dan IPPNU, serta juga harus dapat bekerja sama dengan ranting-ranting lain untuk mencegah masuknya paham radikal ini, karena paham ini merekrut anggotanya tidak hanya pada satu tempat saja, namun menyebar dan berbaur di dalam masyarakat. Dalam keseharian kegiatan anggota IPNU dan IPPNU di luar kegiatan resmi IPNU dan IPPNU juga harus aktif dalam menyelesaikan dan membantu permasalahan dalam masyarakat, baik yang menyangkut agama maupun sosial, jangan sampai anggota IPNU dan IPPNU tidak tau dalil kegiatan yang mereka lakukan seperti berzanji, dan diba’, sehingga masyarakat awam pun mengetahui dasar hukum ibadah yang mereka lakukan, dengan demikian semakin kecil peluang kaum radikal untuk menyebarkan dan memengaruhi masyarakat, dengan demikian pula aliran dan ormas garis keras akan semakin mengecil dan penyelesaian masalah dengan damai dan agamis akan terwujud dalam masyarakat, sehingga kesatuan dan persatuan NKRI dapat terjaga dengan baik.

Jadi, peran IPNU dan IPPNU sangat penting dalam mencegah paham maupun aliran radikal yang bertujuan merusak NKRI dan agama Islam, dan ke depannya haruslah aktif dalam mencari kader-kader baru untuk dapat menjaga tradisi Ahlu as-SunnahWa al-Jama’ahdan memperkuat ukhuwah Islamiyah, dalam ajaran Islam tak ada kekerasan dan paksaan, jadi ormas yang melakukan kekerasan dan pemaksaan apakah masih bisa disebut membela ISLAM? Tetaplah berhati-hati dan teruslah berpedoman pada Al-qur’an dan As-Sunnah.

Share:

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment

Total Pengunjung

107640